Kamis, 27 Agustus 2009

* PanTuN *


Sungguh indah pintu dipahat
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan

Belatuk di atas dahan
Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan
Kepada Allah kita bermohon

Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicuba

Kulit lembu celup samak
Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
Kalau mati tidak diikut

Pak Kulup anak juragan
Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah

Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan

Diunduh dari http://www.kadnet.info/web/index.php?option=com_content&view=article&id=649:pantun-agama&catid=52:puisi&Itemid=68

* PuiSi *

PUISI RAMADHAN

By Abu Aisyah

Dunia membutakanku seperti bulan tertutup awan
Hawa nafsu membelenggu seperti diikat tali rotan
Namun kesejukan yang diharapkan telah datang
Dan ketaqwaanpun mulai menjadi hal yang paling disayang

Luapan kesenangan datang ketika kekasih tiba
Kekasihku berjumlah dua sembilan atau tiga puluh
Namun sedih datang tiba-tiba
Ketika tak terasa lilin waktu mulai luluh

Ramadhan yang indah sudah setengah jalan
Sudahkah dosa-dosa ini terhapuskan
Dosa yang laksana buih di lautan
Atau besarnya laksana bumi sembilan

Duhai Ar Rahmaan Duhai Al Ghafur
Sungguh aku bersujud pada-Mu bersungkur
Merendahkan diriku dengan hina
Kuserahkan segalanya kepada-Mu
Ampunilah aku, maafkanlah aku, berikanlah aku rahmat-Mu
Sungguh tak ingin kujadi merugi sepeninggal bulan yang mulia

Kubaca untaian Kalam-Mu
Kureguk dahaga ilmu
Kubasahi lisan dengan dzikir kepada-Mu
Kupayahkan diriku untuk berdiri mengingat-Mu
Semua itu hanya untuk-Mu wahai tuhan-Ku
Tiada yang berhak diibadahi melainkan Engkau
Sujudku hanya untuk-Mu

Diunduh dari http://www.abuaisyah.org/2008/09/17/puisi-ramadhan/